Reporter : Odhe
Editor : Odhe
HALTENG, Teropongmalut.com – Meskipun Instansi Pemda Halteng dan Aparat Penegak Hukum (APH) di wilayah ini dilibatkan dalam pengawasan setiap pekerjaan proyek yang menggunakan anggaran negara baik APBD dan APBN. Namun kali ini Instansi dan APH dibilang lalai dalam pengawannya.
Buktinya, pekerjaan proyek jalan hotmix di desa Sumber Sari Kecamatan Weda Selatan Kabupaten Halmahera Tengah tak diketahui kontraktornya oleh Pemerintah desa dan masyarakat. Hal ini disebabkan, pekerjaan proyek jalan ini tak memiliki plang atau papan nama proyek dilokasi kerja.
Untuk itu, kami meminta kepada Instansi terkait dan Aparat Penegak Hukum (APH) agar memanggil dan memeriksa pihak kontraktor misterius ini. Karena diduga tak transparansi dalam pekerjaannya.
Terkait dengan pekerjaan proyek jalan itu, Kepala Desa Sumber Sari Hanike Tunang saat dikonfirmasi via sambungan telpon genggam Rabu, (12/04/2023) malam ini mengaku tidak tau karena mulai action sampai hari ini pihak kontraktor belum mengkonfirmasi dengan kami soal pekerjaan proyek jalan hotmix tersebut.
“Mulai dong kerja sampe sekarang pihak kontraktor belum konfirmasi dengan kami pemerintah desa. Jadi tong tara tau proyek jalan ini pe anggaran berapa, volume panjang lebar berapa, PT atau CV apa yang kerjakan tong tara tau, karena sejauh ini tarada papan proyek yang dipampang dilokasi kerja,” kisah Kades saat dihubungi media ini.
Menurut Kades, sejauh ini kami baru mendapat kontraktor pekerjaan jalan seperti ini, yang bekerja di desa kami tanpa mengkonfirmasi dengan pemerintah desa. Sikap kontraktor ini dinilai memiliki niat buruk terhadap pekerjaan jalan ini. Buktinya, menggunakan bahan material yang tak berkualitas alias batu kapur dan menurut kami ini pekerjaan jalan yang sangat parah,” katanya.
Kadang dong antar material batu kapur itu pada malam hari sehingga warga masyarakat tidak mengetahuinya. Dong lebe banyak kerja malam agar terlepas dari pantauan dan pengawasan warga masyarakat,” ujarnya.
Sebenarnya masyarakat sudah mengajak kami pemerintah desa untuk memboikot aktivitas kontraktor jalan ini. Karena kami sependapat dengan masyarakat bahwa setiap pekerjaan proyek jalan itu atau apa saja harus memiliki papan nama proyek (plang). Tapi ini tidak ada selama mereka bekerja sehingga warga masyarakat menamakan proyek misterius dan kerja asal jadi,” ucapnya.
Kades juga bilang, bahwa sesungguhnya kami dan warga kesal matrial batu kapur jalan desa sumber Sari kecamatan Weda Selatan. Tak hanya itu, dalam pekerjaan proyek jalan hotmix ini pun dikerjakan asal jadi. Buktinya, terlihat dari bahan matrialnya yang tak berkualitas dan diduga keluar dari Rencana Anggaran Belanja (RAB-nya).
“Jujur saja kami sangat tidak setuju dengan sistem pekerjaan kontraktor seperti begini, karena lebih banyak bahan matrialnya menggunakan batu kapur dari pada batu kerikil. Batu kapur itu kena air saja hancur,” tuntasnya.