Halteng, TM.com – Terkait pemotongan upah/gaji ribuan karyawan yang bekerja pada Investor asing di Tanjung Ulie desa Lelilef Sawai Kecamatan Weda Tengah Senin, (09/12/2019) siang tadi awak media mendapat tanggapan singkat dari Ketua SPPI PT IWIP Adam Askan via sambungan telpon.
“Kalau konfirmasi soal pemotongan gaji/upah ribuan karyawan lebih jelasnya bapak (awak media) maksud dia, di konfirmasi langsung kepada saudara Opan, karena Opan lebih tau soal pemotongan itu, saya ada di Makassar,” jelasnya sambil memutuskan sambungan via handphone.
Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun dari puluhan karyawan bahwa pemotongan upah ribuan karyawan PT IWIP itu tak jelas pengelolaannya sehingga patut diusut tuntas oleh pihak terkait. “Tiap bulan upah kami kena potongan SPSI. Namun pengelolaannya tidak jelas sehingga kami mempertanyakannya.
Sebab, pemecatan ratusan karyawan yang tak jelas alasan ini tak mendapat perhatian dari SPSI, lantas kerjaan SPSI itu apa, apakah tiap bulan mau enak – enak saja menikmati uang pemotongan ribuan karyawan begitu,” kesal sejumlah karyawan kepada awak media Senin, (09/12/2019) siang tadi.
Kami juga tidak tau dengan keberadaan pengurus SPSI ini, sebab sebagian besar karyawan tidak mengetahuinya, bahkan tidak pernah melakukan pertemuan dalam pembentukan pengurus SPSI ini,” tandas sejumlah karyawan saat menemui awak media di Kosan di Desa Nurweda siang tadi.
Mereka meminta pemotongan upah ribuan karyawan ini diusut tuntas oleh penegak hukum, karena sikap SPSI dinilai merupakan suatu tindak pidana korupsi (Tipikor). Olehnya itu, sekali lagi kami meminta agar diusut tuntas oleh penegak hukum,” pindah karyawan. (Ode)
