Halteng-teropongmalut.com, Puluhan penumpang KMP ARAR alias Kapal Feri yang disediakan Pemerintah yang di istilahkan dengan sebutan tol laut ini sudah berulangkali dikeluhkan serta meresahkan masyarakat Halteng terkait pelayanannya.
“Mulai dari penjualan tiket, harga barang barang curah, harga alat berat (dumtruk) dan penjualan boslak (kasur) yang diperlakukan ABK kapal KMP ARAR dinilai sangat meresahkan masyarakat (penumpang). Tetapi kondisi itu dibiarkan oleh Pemerintah terutama ASDP Cabang Sorong,” kesalnya Syair Kuno, salah satu penumpang kepada wartawan Sabtu, (02/02).
Menurut warga itu bahwa Malam Jumat baru-baru lalu Ia, bersama salah satu temannya Affandi, naik Kapal Ferry, tidurnya di samping kenalpot, asap mesin luar biasa tercium sampai tujuan (Patani-red). “Hadeh, Serba salah, mau pakai kasur harus sewa (Bayar-red) Rp.30.000,” cecarnya.
Aturan dari mana “BOS” Terpaksa melantai dengan selembar kertas koran dan memang ini sudah nasib menjadi penumpang KMP ARAR,” ujarnya.
Terpisah Comprodor KMP ARAR yang biasa disapa Rajes, ketika dikonfirmasi awak media baru-baru ini mengaku akan berkoordinasi dengan pihak ASDP Sorong Papua. Sebab, kalau diubah akan KMP ARAR akan mengalami kekurangan pendapatan.
“Terkait pembayaran barang curah, penjualan tiket dan penjualan kasur jika dihilangkan maka pendapatan KMP ARAR yang pasti menurun,” beber Comprodour Rajes. (Ode)