Reporter : Odhe
Editor : Redaktur
HALTENG, Teropongmalut.com – Kita semua tau bahwa kurang lebih 70 persen permukaan bumi dikuasai lautan, dan sisanya daratan yang merupakan tempat tinggal manusia. Dan secara logika hal itu bisa saja daratan ditenggelamkan oleh lautan tanpa tersisa. Bahkan hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an. Namun banyak manusia yang belum mengetahuinya atau berpura-pura.
Taukah anda dalam seharinya, air laut meminta sama Allah untuk menghabisi manusia di muka bumi ini. Namun apa yang dijawab oleh Allah? Allah menjawab jangan dulu karena diantara hambahku masih ada yang beriman?
Permintaan air laut dalam sehari untuk menenggelamkan manusia lantaran kecewa melihat ulah manusia yang datang kelaut melakukan maksiat, air laut sakit hati dan kesal terhadap manusia.
Karena manusia sering sombong dan lupa dari mana asalnya karena sudah dikuasai iblis, kadang Allah mengizinkan air laut menghabisi manusia, namun jangan semuanya, lakukanlah sebagai peringatan dan teguran bagi yang selamat agar mereka bertaubat dan beriman kepada Allah dan Rasulnya.
Kejadian air laut yang ingin membalas kejahatan manusia pun pernah terjadi pada zaman Nabi Nuh. Pada saat itu seluruh daratan ditenggelamkan dan manusia yang selamat hanyalah umat Nabi Nuh dan jutaan hewan yang beriman kepada Allah.
Allah menenggelamkan seluruh umat manusia ketika itu, karena mereka sudah merusak alam dan perbuatan dosa. Manusia ketika itu tak mau beriman apa lagi menyembah Allah dan membangkan terhadap Nabi Nuh. Karena itulah Allah memerintahkan air laut untuk menenggelamkan manusia kala itu.
“Dan tidak pernah (pula) kami membinasakan kota-kota, kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman” (QS : Al-Qashash : 59).
Atas peringatan Allah diatas, diharapkan kepada manusia agar tidak berambisi dan berniat merusak lingkungan alam saja, jika ada maka sudah tentu peringatan itu akan datang. Semua bencana yang terjadi belakangan ini semuanya adalah pengingat dan teguran bagi kita agar kita mencintai lingkungan alam bukan merusaknya.