Kampanye Tauhid-Nasir, Sorotan Ketidaksesuaian dengan Argumen Pemerataan Pembangunan Kota Ternate

TeropongMalut. Ternate, Kamis (03/10/2024) – Kampanye pasangan petahana Muhammad Tauhid Soleman dan Nasri Abubakar berlangsung di Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, pada Kamis malam pukul 09.45 WIT. Di hadapan pendukungnya, Ketua Tim Pemenangan menegaskan bahwa memimpin Kota Ternate bukanlah tugas yang bisa dilakukan dengan sembarangan.

“Memimpin Kota Ternate lima tahun ke depan harus dilakukan dengan serius. Kita akan mengulang sejarah, di mana petahana tidak pernah kalah,” ucapnya dengan penuh keyakinan. Ia merujuk pada program “Ternate Andalan Jilid Satu”, yang diklaim telah berhasil menjaga, mengelola, dan mengembangkan kota ini dengan prinsip keadilan.

Dalam pidatonya, Ketua Tim Pemenangan menyindir penilaian masyarakat yang seringkali mengandalkan media sosial sebagai tolok ukur keberhasilan suatu daerah. “Keberhasilan sebuah daerah tidak diukur dari apa yang terlihat di Facebook atau media sosial lainnya. Semua indikator pembangunan sudah tertuang dalam dokumen resmi pemerintah, termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” tegasnya.

Sekretaris Demokrat yang turut hadir dalam acara tersebut juga menegaskan, meski beberapa target pembangunan sudah tercapai, seperti di sektor pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan, ada beberapa proyek yang masih belum tuntas. Salah satunya adalah proyek pembangunan Pelabuhan Hiri yang belum sepenuhnya rampung dalam “Ternate Andalan Jilid Satu”. Namun, ia berjanji bahwa proyek ini akan diselesaikan dalam “Ternate Andalan Jilid Dua”.

“Apa yang disampaikan Pak Tauhid semuanya berdasarkan kebijakan yang telah didukung oleh DPRD. Jadi, jika ada yang mengatakan pembangunan tidak berjalan, itu adalah hoaks,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Demokrat juga menyinggung keberhasilan pemerintah Tauhid Soleman dalam memberikan layanan kesehatan gratis kepada kelompok pekerja rentan, yang dianggap sebagai bukti nyata pemerintahan yang berkeadilan.

Namun, kritik tetap muncul terhadap pasangan calon ini. Slogan “Tuntaskan Amanah” yang diusung Tauhid-Nasir dianggap tidak sepenuhnya sesuai dengan realitas pembangunan di lapangan, seperti proyek Pelabuhan Ternate-Hiri di Kelurahan Sulamadaha yang masih tertunda penyelesaiannya.

Partai pengusung Tauhid-Nasir pun membandingkan keberhasilan-keberhasilan yang diraih oleh Muhammad Tauhid Soleman dengan para wali kota sebelumnya, berusaha menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinan Tauhid, pembangunan kota lebih merata dan berkeadilan.

Meski kampanye ini digelar dengan optimisme, masyarakat tetap kritis dalam menilai sejauh mana janji-janji pembangunan bisa terwujud di periode berikutnya. (Agis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *