Halteng, teropongmalut.com – Kepala Sekolah Dasar Negeri Wairoro Indah Desa Lembah Asri Kecamatan Weda Selatan, Ibu Yulia dikabarkan melakukan pungutan liar (pungli) terhadap kontraktor yang mengerjakan jamban dan sanitasi di sekolahnya sebesar 10 persen. Jika pihak kontraktor tak mengamini permintaannya maka menunda pencairan.
Hal ini disampaikan Suharni Embo salah satu kontraktor kepada media ini Jumat, (14/12/2018) kemarin di desa Loleo Kecamatan Weda Selatan. “Kepsek tidak mau cair kalau kami tak mengamini potongan 10 persen,” tandasnya.
Kepsek kata dia, pemotongan 10 persen pekerjaan jamban dan sanitasi siswa di sekolahnya berdasarkan penyampaian Bupati Halteng Drs Edi Langkara melalui rapat bersama kontraktor baru-baru ini,” ujar Wani nama sapaan Suharni Embo.
Sementara pernyataan Firjan yang juga kontraktor jamban dan sanitasi siswa ini mengemukakan bahwa pada saat kami kontraktor rapat bersama sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek), Bupati hanya menyarankan kepihak kontraktor agar jangan lupa berpartisipasi kepihak sekolah, dan kami hanya diminta satu unit meja tenis, bukan pemotongan 10 persen,” terangnya.
Untuk itu, Fijran menilai Kepala Sekolah keliru mengartikan penyampaian Bupati saat itu, atau pura-pura tak paham sehingga seakan-akan mau mengatur pihak kontraktor,” kesalnya.
Terpisah Kepala Sekolah Dasar Negeri Wairoro Indah Ibu Yulia ketika ditemui dirumah dinasnya di Desa Lembah Asri Jumat, (14/12/2018) jelang Isya mengaku mengutip penyampaian Bupati pada saat rapat, dan membenarkan bakal memotong 10 persen diluar satu unit meja tenis,” ujarnya.
Kepsek juga mengaku sebenarnya jumat kemarin sudah saya cairkan sisa anggarannya, cuman pihak bank buru-buru tutup sehingga direncanakan cairkan pada senin pekan depan,” tandasnya. (Ode)