Morotai, TeropongMalut.com — Ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan es batu yang sering kehabisan di layanan SPN SPKT Daeo Majiko Morotai Selatan telah memicu konflik antara nelayan lokal, yang sebagian besar berasal dari Morotai Timur, dengan nelayan asal Manado Sulawesi Utara pada Selasa, 2 Juli 2024.
Sejumlah nelayan Morotai Timur melakukan pertemuan bersama Kepala Kantor Wilayah Morotai Timur di ruang rapat Kantor Camat Morotai Timur.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Camat Mortim Tamhid Bilo, Bos Sublair Tuna Najwa Sangowo Kahar Lastory, Koordinator Nelayan Sangowo Timur Supriyanto Ali, dan sejumlah nelayan lainnya. Pertemuan berlangsung sekitar pukul 15.00 WIT hingga selesai.
Akbar, dari Bagian Informasi dan Komunikasi Pt. Harta Samudra, “membenarkan bahwa nelayan lokal, terutama dari Sangowo Barat, Sangowo Induk, dan Sangowo Timur, menuntut agar nelayan dari Manado Sulawesi Utara tidak lagi diizinkan untuk memancing di perairan Morotai.”
“Mereka menyatakan bahwa kehadiran nelayan dari Manado mengakibatkan ketersediaan stok BBM dan es batu tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nelayan.” Ujarnya
Bagian Urusan Informasi dan Komunikasi, Pt. Harta Samudra, menambahkan bahwa setelah pertemuan dengan Camat Morotai Timur, nelayan mendatangi kantornya sekitar pukul 17.00 WIT. Pertemuan tersebut membahas kebutuhan nelayan yang akan diperhatikan lebih lanjut.
Meskipun demikian, awak media tidak dapat menghubungi Camat Morotai Timur Tamhid Bilo melalui chat WhatsApp atau telepon seluler karena nomor kontaknya tidak aktif.
Begitu pula dengan nomor Bos Koperasi Tuna Najwa Kahar Lastori dan Koordinator Nelayan Sangowo Timur Supriyanto Ali yang tidak memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan. (TS/Red)