TeropongMalut, Ternate. 13 April 2025 – Nurjaya Hi. Ibrahim, yang berasal dari keluarga dengan tradisi dermawan dan jiwa kewirausahaan sejak masa kecil, kini tampil sebagai caleg pendatang baru sekaligus anggota DPRD Kota Ternate periode 2024-2029. Lahir di Desa Lede, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara pada tahun 1982, ia tumbuh dalam lingkungan yang menekankan kebaikan hati—terbukti dari kepedulian ayahnya, Hi. Ibrahim, yang dikenal ringan tangan terutama dalam membantu rumah ibadah dan fasilitas keagamaan lainnya.
Jejak Karir dan Perubahan Arah
Sebelum memasuki kancah politik, Nurjaya mengabdi selama 18 tahun sebagai tenaga kesehatan di lingkungan Pemerintah Kota Ternate. Namun, keterbatasan ruang gerak akibat birokrasi mendorongnya untuk mundur dan mengubah arah karir. “Nah, dari kepanggilan itulah, sehingga saya memilih mundur dari seorang pegawai pemerintah,” ujarnya pada Sabtu (16/3/2024). Keputusannya untuk berpindah ke dunia politik sejalan dengan keinginannya memperjuangkan kepentingan khususnya bagi para ibu rumah tangga dan tenaga kesehatan yang selama ini belum mendapatkan apresiasi yang layak, termasuk penekanan pada pengawasan dana bantuan operasional kesehatan (BOK).
Kiprah di Ranah Politik dan Kewirausahaan
Bergabung dengan Partai Gerindra, Nurjaya meraih 836 suara di Dapil II Ternate Selata-Moti—prestasi yang menegaskan dirinya sebagai caleg baru yang berhasil merebut satu kursi di DPRD Kota Ternate. Dedikasinya tidak hanya terpancar dari layar politik, melainkan juga melalui berbagai aksi nyata di masyarakat. Selain aktif di dunia legislatif, ia terus mengembangkan usahanya di bidang properti dan perdagangan, mempertahankan semangat kewirausahaan yang sudah mendarah daging sejak kecil.
Aksi Sosial yang Menginspirasi
Nurjaya dikenal melalui serangkaian kegiatan sosial yang mengukir dampak positif di berbagai lini kehidupan warga Ternate dan sekitarnya:
- Dukungan terhadap Aparat Keamanan:
Pada 10 April 2025, sebagai bentuk apresiasi kepada aparat kepolisian, ia secara langsung menyerahkan fasilitas ibadah lengkap ke Polsek Selatan. Bantuan berupa perlengkapan salat, Al-Qur’an, pengeras suara, dan perbaikan musala diharapkan dapat menambah kenyamanan bagi personel dan masyarakat yang menggunakan fasilitas tersebut. - Bantuan untuk Korban Kebakaran:
Dalam tanggapannya terhadap musibah kebakaran di Kelurahan Bastiong Karance, Nurjaya menyalurkan bantuan berupa 20 sak semen kepada warga terdampak. Bagi dirinya, uluran tangan ini merupakan wujud nyata kepedulian pribadi untuk meringankan beban korban dalam membangun kembali rumah mereka. - Pemupukan Pendidikan Keagamaan:
Tidak hanya terbatas pada sektor fisik, Nurjaya juga mendukung pendidikan agama dengan membagikan 40 mushaf Al-Qur’an dan 40 mushaf Iqra kepada TPQ Khairunisa di Kelurahan Tanah Tinggi. Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari pengurus dan santri, sekaligus membuktikan keseriusannya dalam mendukung kegiatan keagamaan yang memberdayakan generasi muda. - Inovasi Ekonomi untuk Meringankan Beban Masyarakat:
Di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok, ia mengambil langkah inovatif dengan menjual beras dan minyak goreng dengan harga jauh lebih terjangkau dibanding pasar. Produk-produk tersebut bersumber langsung dari pabrik di tanah Jawa dan dihargai dengan margin yang sangat minim, sehingga selisih harga yang didapat dimanfaatkan untuk menutupi biaya operasional dan memberikan bantuan nyata kepada masyarakat.
Warisan Nilai dan Harapan Kedepan
Nutjaya Hi. Ibrahim menggabungkan nilai-nilai kebaikan, kepedulian, dan semangat perjuangan yang telah diwariskan dari keluarganya dengan visi baru di dunia politik dan bisnis. Ia berharap ke depan dapat terus mengawal kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan tenaga kesehatan, ibu rumah tangga, serta mengoptimalkan bantuan sosial di berbagai sektor. Dengan program-program yang telah dan akan dijalankan, ia ingin membangun Ternate yang inklusif, di mana setiap lapisan masyarakat mendapatkan akses yang layak terhadap infrastruktur publik dan kesempatan untuk berkembang.
Dalam pandangannya, peranan legislatif harus lebih dari sekadar memenuhi agenda rapat paripurna. “Kita harus bisa menjembatani antara kebijakan dan kebutuhan nyata masyarakat,” tegasnya. Komitmen tersebut menjadi landasan kuat baginya untuk terus berkarya dan merangkul aspirasi rakyat, sembari mengukuhkan dirinya sebagai inspirasi bagi generasi muda dalam dunia politik dan kewirausahaan. **