Oknum Petugas Parkir Dishub Kota Ternate Pukul Pedagang Telor Hingga Nyaris Buta

Diduga Pelaku Kejar Korban Untuk Dipukul

Kota Ternate-TeropongMalut.com,
Hanya belum punya uang untuk membayar uang parkir jalan, petugas parkir Dinas Perhubungan Kota Ternate yang bernama Junaedi tega menghakimi Yunus Abidin, seorang pedagang telur di pasar Percontohan hingga mengakibatkan matanya berdarah dan tidak bisa melihat kembali.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (31/07/21) pagi sekira pukul 07.30 WIT. Peristiwa pemukulan bermula saat korban Yunus Abidin, sebagaimana dikutip dari RMNews.com berawal saat pukul 07. 30 WIT pagi saat dirinya hendak keluar untuk muat barang di samping masjid Raya Almunawar.

“Saya baru keluar belum ada uang, namun petugas dishub yang kesehariannya menjaga parkir jalan ini memaksa minta uang parkir terus,” papar Yunus Abidin.

Yunus, mengatakan bahwa ia biasa membayar retribusi parkir kepada koordinator lapangan yang bernama Tuban (red – petugas Dishub lainya). Namun, si pelaku tidak percaya hingga memukul membabi buta hingga mengakibat hidung serta mata korban berdarah hingga tidak bisa melihat.

“Habis dipukul saya langsung ke kantor mapolres Ternate untuk melaporkan kejadian tersebut,” ucapnya.

Korban menjelaskan bahwa dia menyayangkan tingkah laku oknum petugas dishub tersebut yang arogan dengan membawa saudaranya yang jaksa untuk menakut-nakuti dirinya dengan mengatakan bahwa dia (korban) yang akan masuk penjara.

“Saat di Mapolres Ternate, saya di suruh damai dengan diberikan biaya Rp 700 ribu, namun saya menolak karena mata saya sampai saat ini tidak melihat sehingga harus diperiksa dokter ahli mata,” aku Yunus.

Sementara istri korban, Nuryati tidak setuju dengan biaya damai sebesar Rp 700.000,- karena suaminya (red Yunus) sudah di pukuli sampai berdarah.

“Saya menuntut keadilan agar pelaku dihukum sesuai perbuatannya dan di berhentikan dari pekerjaannya,” harapnya.

Sementara itu rekan pelaku yang bernama Saiful Latif, kepada TeropongMalut.com menjelaskan bahwa pelaku (Junaedi) pada Sabtu pagi bertugas di samping masjid raya atau tepatnya di pintu masuk depan hotel bolevard, sementara peristiwa pemukulan terjadi di pintu keluar bagian utara.

“Jadi tadi itu Junaedi bertugas di pintu masuk bagian selatan, tapi peristiwa pemukulan terhadap korban terjadi di pintu keluar bagian utara, kemungkinan Junaedi dusu korban sampai ke pintu utara,” kata Saiful Latif. (Red/anyong).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *