SDN 67 Doropedu Kota Ternate dan Orang Tua Siswa Sepakat Tidak Mengeluarkan Siswanya

Ternate, Teropongmalut.com, SD N 67 Kota Ternate (SD Inp. Doropedu) Mengundang orang tua siswa (Alfikar) Secara Resmi Untuk Menyelsaiakan Persoalan Alfikar Yang dipulangkan Oleh Pihak Sekolah Karena Tidak Mengerjakan Tugas Pekerjaan Rumah (PR). Demikian Dikatakan kepala sekolah SD N 67 Kota Ternate Wa Nisai, kepada Teropongmalut.com diruang guru, selasa (19/3/2019).

Lebih lanjut Wa Nisai Mengatakan, dalam pertemuan ini sekaligus meklarifikasi pemberitaan kemarin senin (18/3) yang dirilis salah media lokal maluku utara yang diberi judul “Tidak Buat PR, Siswa Dilarang Ikut Belajar”, dan sekaligus memberikan kronologisnya mengapa Alfikar harus dipulangkan karena tidak mengerjakan PRnya.

“Pada hari kamis tanggal (14/03/2019), seperti biasanya pihak sekolah memanggil orang tua/wali siswa dari Alfikar Yanto (siswa kelas 5) secara lisan agar bisa ke sekolah untuk membicarakan perkembangan belajar anak, menurut keterangan wali kelasnya, siswa tersebut memiliki permasalahan dalam kemampuan belajar (bukan masalah kenakalan) diantaranya menulis, membaca, serta mengerjakan PR sehingga perlu memanggil orang tua agar mendapat perhatian bersama, Tapi orang tua tak menghadap padahal saat itu ibu dari anak tersebut sedang berjualan sekitar 30 meter dari lokasi sekolah.

Hari Jumat 15/03/2019, Ibu dari siswa tersebut ke sekolah tanpa meminta penjelasan dari guru-guru langsung marah-marah dihadapan guru-guru, dipersilahkan dudukpun tak mau. Yang disimpulkan oleh guru-guru yg mendengarkan amarah dari orang tua tersebut adalah tidak perlu memanggil orang tua dalam hal permasalahan belajar siswa, karena itu adalah tanggung jawab guru, menurutnya.

Hari sabtu (16/03/2019) ayah dari Alfikar Yanto ke sekolah mengantarkan anaknya, awalnya juga marah2 karena mungkin mendapatkan informasi sepihak, tapi setelah dijelaskan pihak sekolah mengenai persoalannya bahwa yang dilakukan oleh sekolah sudah sesuai prosedur yang disepakati dalam rapat bersama orang tua saat pembagian raport, dan semua ini dilakukan semata-mata agar adanya perhatian bersama terhadap minat dan perkembangan belajar anak, lalu orang tua baru paham dan sadar selanjutnya meminta maaf” Terangnya

Maka hari ini, selasa (19/3) kami dari pihak Sekolah menyurat kepada orang tua siswa Alfikar untuk dimintai keterangan dan mencari titik penyelesaian seperti apa.

“Apakah Alfikar diberikan surat pindah sekolah atau tetap bertahan asalkan orang tua siswa berjanji akan mematuhi semua kebijakan dan aturan yang diterapkan sekolah” Ujarnya

Hasil kesepakan antara pihak sekolah dan orang tua Alfikar bahwa, Alfikar tetap bertahan disekolah dan Orang tua Alfikar dalam pertemuan tersebut berharap
persoalan ini tidak akan terulang lagi dan berjanji tidak akan mencampuri aturan dan kibijakan sekolah serta dibuktikan dengan tanda tangan surat pernyataan. Dalam akhir pertemuan dilangsungkankan saling meminta maaf dari pihak sekolah dengan orang tua siswa.

“Saya orang tua dari Alfikar Arianto (wirda) setuju akan mengikuti aturan apapun dari sekolah dan tidak akan ikut campur lagi soal kibijakan sekolah” Tutup Wirda. (kj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *