Tiga Periode Terlewati, Warga Transmigrasi Wale Terlupakan, Jalan Rusak, Hidup Kian Sulit

HALTENG — Tiga periode pemerintahan silih berganti, namun warga kawasan Transmigrasi Wale di Kecamatan Weda Utara masih hidup dalam keterbatasan. Jalan utama hancur, jembatan nyaris roboh, drainase tersumbat, dan fasilitas umum termasuk sekolah serta puskesmas kian tak layak pakai.

Kondisi ini menambah berat beban hidup warga di Satuan Pemukiman (SP) 1 hingga SP 3 yang menggantungkan hidup dari pertanian. Akses jalan rusak parah membuat hasil panen sulit keluar, sementara anak-anak harus berjuang melewati jalan berlubang untuk bersekolah.

“Kami hanya ingin diperhatikan. Jalan berlubang di mana-mana, anak-anak ke sekolah, petani sulit menjual hasil panen,” keluh seorang warga dengan nada kecewa.

Warga menilai, pembangunan di kawasan transmigrasi seperti dibiarkan jalan di tempat. Mereka berharap pemerintah daerah tak hanya memberi janji, tapi menghadirkan langkah nyata memperbaiki infrastruktur dasar dan menghidupkan kembali sektor pertanian.

Kini, masyarakat Transmigrasi Wale menanti bukti kepedulian dari Pemerintah Halmahera Tengah. Bagi mereka, perhatian bukan hanya soal membangun jalan dan jembatan tetapi juga soal pengakuan dan keadilan bagi warga yang puluhan tahun bertahan di pelosok tanpa suara. (Odhe/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *