Dugaan Pungli, Ini Penjelasan Kepala Sekolah dan Komite SMKN 2 Halteng

Halteng TM.com – Menyikapi pemberitaan di media online Teropongmalut.com edisi Kamis, (14/02/2019) kemarin terkait dugaan pungli yang dilakukan oleh pihak sekolah SMAN 2 Halteng. Kepala Sekolah SMAN 2 Halteng Saida Kamaludin S.Pd mengundang wartawan guna memberikan hak jawab atau klarifikasi terkait pemberitaan yang berjudul “Jelang UNBK, SMKN 2 Halteng Dikabarkan Terapkan Pungutan Liar” yang bertempat di kediaman salah satu guru SMKN 2 Halteng Marwiah Ismail di desa Fidi Jaya Kecamatan Weda.

Kepala Sekolah SMAN 2 Halteng Saida Kamaludin yang didampingi pihak Komite Sekolah kepada wartawan mengemukakan bahwa, terkait dengan Informasi dari orang tua siswa soal dugaan pungli itu, kami dari pihak Sekolah tak punya hak untuk membicarakan soal itu. Hanya saja dari pihak Komite Sekolah yang membicarakan soal partisipasi orang tua siswa. “Kalau soal dugaan pungli atau partisipasi dari orang tua siswa itu benar, tapi itu kesepakatan antara pihak Komite Sekolah dan orang tua siswa, bukan pihak sekolah,”ungkap Kepsek siang tadi.

Pada saat pertemuan orang tua siswa pihak dan pihak Komite Sekolah membahas tentang UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), yang masih mengalami kekurangan ini sehingga pihak orang tua siswa dan pihak Komite Sekolah bersepakat untuk partisipasi. “Jadi sekali lagi kami pihak sekolah tak punya hak membicarakan itu meskipun kami mengalami kekurangan anggaran menjelang UNBK ini,” ucap Kepsek SMKN 2 Halteng.

Sementara pihak Komite Sekolah kepada wartawan menyampaikan bahwa tujuan Komite Sekolah adalah untuk membantu meningkatkan mutu layanan pendidikan. Apa lagi, ini soal UNBK dan SMKN 2 Halteng baru pertama kali melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer,” katanya.

Untuk itu, kami perihatin mendengarkan kekurangan anggaran untuk menyewa komputer sementara anak-anak siswa diwajibkan pada tahun 2019 ini harus mengikuti UNBK. Olehnya kami selaku komite menyampaikan agar kita turut berpartisipasi demi kebaikan anak-anak kita semua dengan jalan kami sehingga kami melakukan rapat kesepakatan bersama orang tua siswa. Dan dana partisipasi sebesar 20 juta lebih itu sudah kami kembalikan kelihatan orang tua siswa pagi tadi ketika rapat bersama. “Dana partisipasi orang tua yang terkumpul baru sebanyak 20 juta lebih, dan kami pihak Komite sudah mengembalikan pagi tadi melalui rapat bersama,” ucap pengurus Komite sekolah itu. (Ode)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *