Masyarakat Desa Soasio Terima Penguatan Materi Kebudayaan Adat Galela dan Pembangunan Desa

Galela, Halut. TeropongMalut — Warga Desa Soasio, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, menerima penguatan materi tentang kebudayaan dan pembangunan desa melalui kegiatan bertajuk “Sekolah Lapang Pemanfaatan dan Pelindungan Kebudayaan Adat Galela.” Acara ini merupakan bagian dari Program Penguatan Kapasitas Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD) Sub-Komponen 2B yang difokuskan pada peningkatan kapasitas masyarakat serta sistem akuntabilitas sosial, didukung oleh Kementerian Desa, Buku Suba Institute, dan Desa Inklusif. Selasa (29/10/24)

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Desa Soasio dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIT ini menghadirkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ibu-ibu. Para peserta mendapatkan materi mengenai pentingnya pelestarian budaya Adat Galela serta langkah-langkah strategis untuk menjaga agar tradisi ini tetap hidup dan terpelihara.

Hasan Eteke, salah satu pemateri, menegaskan pentingnya mendirikan rumah adat di Desa Soasio sebagai identitas budaya setempat. “Di Soasio juga harus ada rumah adat. Ini penting sebagai identitas, dan perangkat adat Desa Soasio perlu segera dibentuk jika belum ada,” ujarnya.

Sementara itu, Zamrud, pemateri lainnya, mendorong sinergi antara pemuda dan pemerintah desa untuk mendorong Desa Soasio menuju status Desa Maju atau Desa Mandiri. “Pemuda dan pemerintah desa harus bersinergi untuk memajukan Desa Soasio,” tegas Zamrud.

Kegiatan ini menjadi harapan besar bagi generasi muda Desa Soasio untuk menjaga kelestarian budaya dan lingkungan Desa Galela. Para pemuda berharap adanya dukungan berkelanjutan dari Kementerian Desa, Buku Suba Institute, serta pemerintah desa dan kemitraan lainnya untuk menjaga serta mengembangkan kegiatan yang mendukung kelestarian budaya dan kemajuan desa.

Kegiatan seperti ini diharapkan dapat mendorong Desa Soasio dalam menjaga identitas budaya Galela sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.

Penulis : Agis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *