Penulis: Odhe Isma
Editor: Odhe
HALTENG, Teropongmalut.com – Jeritan kesakitan warga menggema di tengah hiruk pikuk kehidupan. Lembaga yang dibiayai negara dengan uang rakyat, yang seharusnya menjadi benteng keadilan, justru mencoreng wajahnya dengan pelayanan publik yang jauh dari harapan. Keadilan tergadaikan, dan warga dibiarkan babak belur dalam pusaran ketidakadilan.
Laporan demi laporan dari masyarakat mengungkap fakta pahit: bukannya memperoleh perlindungan dan keadilan, warga justru menjadi korban kekerasan sebelum terbukti bersalah. Intimidasi dan ancaman membayangi setiap langkah mereka, membuat rasa takut dan ketidakpercayaan menggerogoti jiwa.
“Jangan membuat masalah,” pesan yang kini bergema di tengah masyarakat, sebuah pesan yang sarat dengan keputusasaan. “Banyak orang mencari-cari masalah kita,” kata mereka, merujuk pada oknum aparat yang seharusnya menjadi pelindung, namun justru menjadi ancaman yang mengintai di setiap sudut.
Ironisnya, pesan mama yang mengajarkan bahwa kehidupan di dunia ini sudah penuh masalah, kini menjadi kenyataan pahit. Keadilan dan kejujuran yang seharusnya menjadi landasan pelayanan publik, kini tergadaikan oleh rasa takut dan ketidakpastian.
Di tengah situasi ini, pertanyaan besar muncul: kemana lagi rakyat mencari perlindungan? Kapan keadilan akan tegak dan pelayanan publik benar-benar menjadi solusi, bukan ancaman?
Keadaan ini semakin memprihatinkan, terutama bagi warga miskin yang rentan menjadi sasaran intimidasi oknum aparat yang dekat dengan penguasa dan berduit. Mereka yang tak memiliki akses dan suara, dibiarkan terombang-ambing dalam pusaran ketidakadilan.
Sungguh malang nasib warga jika pelayanan oknum aparat sudah seperti preman, mengancam dan merampas hak-hak mereka tanpa ampun. Keadilan dan pelayanan publik yang adil dan merata menjadi mimpi buruk bagi mereka yang tak berdaya.
Di tengah kegelapan ini, harapan masih menyala. Masyarakat harus bersatu, lantang menyuarakan ketidakadilan, dan mendesak para pemimpin untuk segera bertindak. Keadilan harus ditegakkan, dan pelayanan publik harus menjadi jembatan menuju kehidupan yang lebih baik, bukan mimpi buruk yang terus menghantui.