IBU KADES TOKONA DIDUGA PELAKU PENGANIAYAAN WARTAWAN HALSEL

HALSEL. Teropong Malut.com, Di ketahui Santy Awal menjabat sebagai kepala desa Takona Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara diduga kuat sebagai pelaku penganiayaan Wartawan media online sidikkasus.com biro Halsel.

Santy Awal yang berstatus janda serta mempunyai satu orang cucu ini, memiliki hubungan khusus alias pacaran dengan oknum yang sering dipanggil IS dan berusia sekitar 30 tahun ini, diketahui merupakan suami yang sudah beristri dengan memiliki tiga orang anak. (01/03/21)

Rifaldy Ishak wartawan sidikkasus biro halmahera selatan yang merupakan korban penganiayaan oleh pelaku IS, di lokasi tepatnya di samping BANK BNI pasar tabongkar ibukota labuha (halsel) pada hari senin tanggal 01 Maret 2021, pukul 17:40 Wit, sore tadi.

Dengan arogansinya berlagak preman atau tukang pukul yang kejam dan tidak berperikemanusiaan, IS pelaku menganiayaan korban Rifaldy dengan cara memukul korban menggunakan kursi kayu serta kedua tangan dan kedua kaki berulan-ulang kali, hingga korban mengalami pendarahan di bagian hidung, telingah serta bengkak di bagian kepala, bahu dan belakang yang diindikasi bisa mengakibatkan cedra parah pada fisik dan saraf bagian otak.

Korban Rifaldy sendiri dengan menahan sakit dan masih pusing dengan susah payah berusaha memberikan penjelasan dan membenarkan, bahwa insiden tersebut berawal dari korban mendatangi rumah ibu Santy Awal pada hari Minggu 28 Februari 2021, untuk mendapatkan dukungan kegiatan kewartawanan mereka.

“Saya bawa propsal di ibu kades tapi ibu kades bilang belum ambil gaji jadi nanti sudah, kemudian ibu kades pertanyakan pacar nya IS sudah cerai dengan istri nya atau belum, sehingga saya bilang, IS itu belum cerai dengan istri nya dan dia sudah punya 3 orang anak. Kemudian ibu kades cerita kalau Istri IS pernah datang di rumah sambil ancam dan caci maki ibu kades, jadi saya bilang ibu kades tarausah pacaran dengan IS sudah” ucap Rifaldy sambil menahan sakit.

Hal tersebutlah yang membuat IS pelaku pemukulan naik pitam dengan mengatakan, kades telfon saya dan bilang Rifaldy cerita di kades kalau saya sudah kawin anak tiga dan belum cerai serta suka minum minuman keras dan kawin banyak.

lanjut dia IS, saya tidak suka kalau pribadi saya ada yang campuri, jadi jangan coba-coba campuri saya punya pribadi sebab saya tidak takut dengan siapa pun. katanya IS kepada Rifaldy.

Namum menurut Rifaldy bahwa diri nya tidak pernah mengatakan kepada Santy Awal kalau (IS) orang nya suka mabuk dan menikah banyak.

Terjadi nya insiden tersebut diketahui, berawal dari niat jahat oknum kades Santy Awal yang mau mengadu domba IS dengan Rifaldy karna sakit hati kepada IS yang sudah beristri dengan kesan niat inggin menghancurkan rumah tangga IS, sehingga membuat cerita yang berbeda dengan kata-kata provokasi untuk terjadi adu domba atau pertikaian.

Hal ini ditanggapi Muhazir Abubakar SH. bahwa sebagai kapala desa seharus nya menciptakan kenyamanan dan ketertiban masyarakat serta rasa kepedulian terhadap masyarakat, bukan untuk mengadu domba masyarakat hingga jatuh nya korban.

kapala desa seharus nya turut bertanggung jawabkan insiden tersebut karena hal ini berawal dari kapala desa itu sendiri. Tutupnya.(tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *