Jakarta, TeropongMalut – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) memberikan penghargaan atas hasil Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) di Jawa Tengah. Sebanyak 16 kabupaten/kota meraih predikat Pelayanan Prima (nilai A), sementara 18 lainnya mendapat nilai A-.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Otok Kuswandaru, menyerahkan penghargaan tersebut di Semarang, Senin (5/5/2025), dalam acara Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2025-2029.
Otok menekankan pentingnya penerapan konsep pelayanan prima secara menyeluruh untuk memastikan pelayanan publik yang adaptif, efisien, dan berdampak. Jawa Tengah sendiri memperoleh rata-rata skala 4,44 (Sangat Baik) pada 2024, melampaui rata-rata nasional (4,02).
Perbaikan ke depan difokuskan pada peningkatan profesionalisme SDM pelayanan publik, khususnya dalam penguasaan teknologi digital. Kementerian PANRB mendorong integrasi antar dinas/lembaga untuk menyederhanakan birokrasi dan memperkuat kanal partisipasi publik.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menambahkan bahwa mempertahankan kualitas pelayanan publik lebih sulit daripada meraihnya. Ia menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik sebagai kunci utama bagi ASN, mengingat sistem informasi pelayanan publik merupakan indikator utama dalam evaluasi.
“Birokrasi kita adalah birokrasi yang melayani. Kita harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami masyarakat, dan tidak menutup-nutupi informasi,” tegas Luthfi. (TS)
